Anda tidak mungkin menghilangkan
atau menghindari sesuatu yang menjadi penyebab kemarahan. Andapun akan sangat
sulit (bahkan tidak mungkin) untuk bisa mengubah orang lain agar tidak membuat
anda marah. Satu hal yang bisa anda lakukan adalah mnegndalikan emosi anda
sendiri. Dalam rangka menyalurkan dan mengendalikan kemarahan, maka ada tiga
pendekatan yang bisa dipilih:
1. Mengekspresikan Kemarahan
secara Asertif
Mengekspresikan kemarahan anda
dengan cara assertif - tidak agresif - merupakan cara yang paling sehat dalam
mengungkapkan kemarahan. Untuk bisa melakukan hal ini maka anda harus belajar menentukan
kebutuhan-kebutuhan anda dan bagaimana cara mencapainya tanpa harus menyakiti
orang lain. Dengan bertindak asertif berarti anda menghormati diri anda sendiri
dan orang lain. (baca artikel: Asertivitas)
2. Menahan Amarah dan
Mengalihkannya
Hal ini terjadi ketika anda menahan
rasa marah, berhenti memikirkannya dan mencoba memfokuskan diri pada sesuatu
hal yang positif. Tujuannya adalah agar dapat mengurangi rasa marah yang sedang
meluap dan mengubahnya menjadi tindakan yang konstruktif. Contoh: ketika sedang
marah maka anda justru bekerja lebih lama dan produktif. Sayangnya cara ini
bisa merugikan diri sendiri. Artinya jika kemarahan yang ditekan tersebut sudah
sangat banyak dan tidak pernah dikeluarkan maka dapat mengakibatkan hipertensi,
depresi atau pun tekanan darah tinggi.
3. Menenangkan Diri
Cara lain yang bisa ditempuh dalam
mengendalikan kemarahan adalah dengan cara menenangkan diri, menarik nafas
dalam-dalam dan mencoba meredakan emosi.. Dalam hal ini ketika amarah datang
maka anda segera mengambil jarak dari sumber penyebab kemarahan dan mencoba
untuk mengendalikan emosi yang sedang bergejolak di dalam diri anda sendiri.
Dengan demikian diharapkan bahwa amarah yang ada di dalam diri anda
berangsur-angsur mereda.
Mengendalikan Amarah
Beberapa hal berikut ini mungkin layak anda
pertimbangkan untuk mengendalikan amarah:
1. Relaksasi
Melakukan relaksasi terbukti dapat membuat seseroang
menjadi tenang dalam menghadapi berbagai situasi yang kurang menyenangkan atau
penuh tekanan. Relaksasi dapat dilakukan dengan berbagai variasi, misalnya
menarik nafas dalam-dalam, melakukan latihan-latihan ringan untuk mengendurkan
otot-otot, atau pun dengan kata-kata: "relaks; tenang aja; take it easy;
gak apa-apa kok".
2. Humor
Meskipun amarah merupakan suatu hal yang serius tetapi
jika anda mau merenungkan atau mencermatinya secara mendalam maka tidak jarang
di dalam kemarahan seringkali tersimpan hal-hal yang bisa membuat anda tertawa.
Bahkan seringkali anda menemukan bahwa hal-hal yang menjadi penyebab kemarahan
adalah suatu hal yang lucu dan sangat sepele. Namun demikian dalam penggunaan
humor hendaklah perlu diperhatikan 2 hal: 1) jangan menggunakan humor hanya
untuk mentertawakan masalah yang sedang anda hadapi tetapi gunakan humor
sebagai suatu cara yang konstruktif untuk menyelesaikan masalah; 2) jangan
menggunakan humor-humor yang bersifat kasar atau sarkastik sebab hal itu
merupakan bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sehat.
3. Mengubah Cara Pandang
Individu yang sedang marah cenderung mengumpat,
mengutuk, menyumpah dan mengucapkan berbagai macam kata-kata yang menggambarkan
perasaan di dalam hatinya. Ketika sedang marah maka pikiran anda dan tindakan
bisa menjadi berlebih-lebihan dan dramatis. Oleh karena itu cobalah mengubah
pikiran-pikiran yang berlebih-lebihan tersebut dengan suatu yang rasional.
Contoh: daripada anda mengatakan: "ah, ini sangat mengerikan, hancur
semuanya, ini adalah mimpi buruk bagi saya", cobalah mengubahnya dengan :
"ya memang hal ini membuat saya frustrasi, dan saya bisa memahami mengapa
saya menjadi marah, tetapi ini bukanlah akhir dari segala-galanya bagi saya dan
kemarahan tidak akan mengubah apa-apa".
Mengingat bahwa amarah seringkali berubah menjadi
irasional maka untuk mengendalikannya dibutuhkan pemikiran yang logis. Semakin
anda bisa berpikir logis (bisa mempertimbangkan akibatnya dan berpikir jauh ke
depan, dsb) maka akan semakin mudah anda mengendalikan amarah dalam diri.
Ingatkan diri anda bahwa apa yang sedang terjadi pasti tidak hanya dialami oleh
anda seorang diri dan dunia tidak pernah berpaling dari anda. Apa yang sedang
terjadi hanyalah merupakan suatu "tinta merah" dalam kehidupan anda.
Ingat-ingat akan hal ini setiap kali anda merasa marah supaya anda bisa
mendapat pandangan yang lebih seimbang.
4. Selesaikan Masalah secara
Tuntas
Mengingat bahwa kemarahan bisa dipicu oleh hal-hal
yang datang dari dalam diri seperti adanya masalah yang belum terselesaikan,
maka akan sangat baik jika anda menyelesaikan setiap masalah yang muncul
sesegara mungkin dan tuntas. Meskipun dalam hidup mungkin ada masalah yang bisa
terselesaikan tanpa campurtangan anda secara signifikan, namun alangkah baiknya
jika anda membiasakan diri menyelesaikan setiap permasalahan yang berhubungan
dengan diri anda. Dengan berkurangnya beban psikologis dalam diri anda maka
kemungkinan menjadi marahpun akan berkurang.
5. Melatih cara
Berkomunikasi
Dalam banyak kasus orang menjadi marah karena
kegagalan dalam berkomunikasi. Contoh: ketidaksiapan dalam menghadapi perbedaan
pendapat, tidak bersedia menjadi pendengar atau pun selalu berusaha memaksakan
kehendak pada orang lain. Hal-hal seperti inilah yang biasanya membuat orang
yang marah cenderung mengambil kesimpulan secara cepat dan kesimpulan tersebut
seringkali aneh dan tak terduga.
Meskipun setiap individu berhak untuk membela diri
ketika dikritik atau diajak adu argumentasi, namun untuk itu diperlukan
ketenangan dan sikap untuk tidak merespon secara terburu-buru. Ada baiknya anda
mendengarkan secara cermat apa yang ingin disampaikan oleh orang lain, bahkan
ketika orang tersebut mengemukakan pendapat yang bertentangan dengan anda. Hal
ini memang memerlukan kesabaran dan sikap rendah hati dari anda, tetapi
dampaknya akan sangat bermanfaat sebab ketika tidak timbul amarah dalam diri
anda maka situasi yang ada pasti dapat dikendalikan. Hasil positifnya anda
menjadi lebih matang dalam berkomunikasi.
6. Mengubah Lingkungan
Apa yang dimaksudkan dengan mengubah lingkungan dapat
berupa penataan kembali tempat tinggal ataupun tempat kerja anda. Mengubah
lingkungan dapat juga berarti merubah aturan main yang berlaku di lingkungan
tersebut dan juga termasuk mengubah kebiasaan diri anda sendiri untuk
menghindari lingkungan yang tidak menyenangkan atau keluar dari lingkungan
tersebut untuk sementara waktu. Contoh: daripada anda menjadi marah-marah
kepada rekan kerja karena jenuh dengan kondisi kerja yang ada, maka ada baiknya
anda mengambil cuti kerja dan pergi ke suatu tempat untuk menenangkan diri.
Dengan cara ini maka pikiran anda akan menjadi fresh kembali dan siap bekerja
tanpa marah-marah.
7. Melakukan Konseling
Mengingat bahwa setiap individu memiliki sumber daya
yang berbeda dalam menghadapi suatu situasi yang penuh tekanan maka ketika anda
merasa bahwa anda tidak lagi mampu mengendalikan amarah maka ada baiknya jika
anda melakukan konseling dengan psikolog atau para profesional lainnya. Melalui
bantuan para profesional ini anda mungkin akan diberikan bimbingan bagaimana
cara-cara yang tepat dalam mengendalikan amarah agar tidak merusak aspek
kehidupan yang lain. Tentu saja hasilnya tidak akan instant tetapi setidaknya
hal itu akan membantu anda menjadi lebih baik.
Disamping hal-hal yang telah disebutkan diatas,
mungkin masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh anda untuk mengendali
amarah di dalam diri. Salahsatu yang patut dicatat adalah dengan semakin
mendekatkan diri pada TUHAN. Dengan kata lain ketika anda berada dalam situasi
tidak menyenangkan dan anda ingat bahwa hal tersebut adalah dari TUHAN maka
saya yakin anda pasti akan berpikir panjang untuk benar-benar menjadi marah.
Akhir kata: anda tidak akan pernah bisa menghilangkan amarah tetapi anda bisa
mengendalikannya. Hidup pasti akan selalu diwarnai oleh suka dan duka, frustrasi,
kepahitan dan kehilangan, serta tindakan yang tak terduga dari orang lain atau
lingkungan. Anda tidak bisa menghindari hal tersebut tetapi anda bisa mengubah
cara bagaimana hal itu bisa mempengaruhi diri anda. Mengendalikan amarah akan
membuat anda menjadi lebih tenang dan mampu menikmati hidup selamanya. Semoga
berguna.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar